
Senin, 08 November 2010
Give up??

Jumat, 05 November 2010
Hamaasun!!
Kalau ana bukan kismul lugoh mungkin bahasa ana udah kacau balau, ga tau bahasa arab. acuh tak acuh, dan berbahasa indonesia setiap hari... Mau jadi apa???
kalau para keluarga lugoh ana ga ada disamping dan terus dukung ana untuk belajar ana udah nangis dan ngerengek-rengek keluar dari lugoh...
Sabtu, 18 September 2010
In my mind *blank
- hari ini ke kolam renang sama adek..karena sesuatu hal ana sudah vakum dari dunia renang, dan hanya menonton dari pinggir saja.. Ana mikir tentang osis.. wah pokoknya ruwet.. kapan2 ana tulis deh *klo sempet.
- Mikir tentang sekolah di cm yang tinggal 2 tahun kurang.. *Belum serius Belajar nih!!
- Apa lagi ya *mendadak amnesia...

Kamis, 08 Juli 2010
balik
Senin, 05 Juli 2010
classic

Sabtu, 03 Juli 2010
only hope..
menghela nafas atas kenyataan yang terjadi di dunia ini..
i hate mellow..
do i know??
what happen???
i will NOT cry because of that shit 4 words!!!
Jumat, 02 Juli 2010
Remember them!!
Karya W.S Rendra
Orang-orang miskin di jalan,
yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.
Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.
Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa.
Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya.
Tak bisa kamu abaikan.
Bila kamu remehkan mereka,
di jalan kamu akan diburu bayangan.
Tidurmu akan penuh igauan,
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.
Jangan kamu bilang negara ini kaya
karena orang-orang berkembang di kota dan di desa.
Jangan kamu bilang dirimu kaya
bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu.
Dan perlu diusulkan
agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda.
Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa.
Orang-orang miskin di jalan
masuk ke dalam tidur malammu.
Perempuan-perempuan bunga raya
menyuapi putra-putramu.
Tangan-tangan kotor dari jalanan
meraba-raba kaca jendelamu.
Mereka tak bisa kamu biarkan.
Jumlah mereka tak bisa kamu mistik menjadi nol.
Mereka akan menjadi pertanyaan
yang mencegat ideologimu.
Gigi mereka yang kuning
akan meringis di muka agamamu.
Kuman-kuman sipilis dan tbc dari gang-gang gelap
akan hinggap di gorden presidenan
dan buku programma gedung kesenian.
Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
bagai udara panas yang selalu ada,
bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
tertuju ke dada kita,
atau ke dada mereka sendiri.
O, kenangkanlah :
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Ibrahim
Yogya, 4 Pebruari 1978
Potret Pembangunan dalam Puisi
NB :
kenapa il posting ini??
hehe.. *muka iseng
gpp kok..
inget kak ****
