Rabu, 29 Juni 2011

Galau

1 minggu lagi ga kerasa, si ilya jadi kelas 3.
dan aku semakin stres.
cemas. takut. bingung.
bisa gak ya?
BISA GAK YA?
BISA GAK YA?
BISA GAK YA?

teriak.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

ya Allah tolong hambamu ini..

Jumat, 24 Juni 2011

jog and met

Kemarin sore ana jogging sendiri * tumben
Si mom lagi sibuk, biasanya mom ngajak jogging sore. Terus ngomongin anak-anak kecil yang lagi mojok (duduk berduaan di tikungan jogging) di tempat jogging. *haha
Menurut pola makan ana saat liburan. Ditambah kalau ana ga olahgraga, ana bisa kena kolesterol* apapula.
Blueband yang ada mungkin setengah nya abis gara2, ana makan sama nasi *is it yummy? yup, it's delicious.
kalau di ce - em , ana sampai lupa udah makan atau belum. klo di rumah ana jadi mau makan
terus. * terrible.
#Blueband+nasi = lemak + glukosa

Setelah sholat ashar, ana pergi ke tempat tujuan, jalan kaki sambil bawa lompat tali. Cukup jauh. ana motong jalan lewat jalan baja, terus lewat lapangan. biar cepet.
Sesampainya disana hanya ada beberapa orang, yang rata-rata ibu2,bapak2 ,dan mas2. Dan yang seumuran ana ga ada, *dasar anak muda jaman sekarang OL mulu. #ana dong #plak
Dan ana langsung main lompat tali, baru 100 udah cape.
Dan memutuskan untuk lari, baru 50 meter, perut ana udah sakit. *Diakibatkan lompat tali tadi. Ana ga mau maksa.
Akhirnya ana jalan cepet muterin lintasan jogging.
Sore itu sepi, ga ada yang mojok, hanya 2 orang laki2 lagi mojok?? *serem.
Setelah beberapa kali muterin tempat jogging. Melihat jam udah jam 5 kurang 15. Memutuskan untuk pergi ke KJ (krakatau Junction). Sebelumnya ana lompat2 lagi.
ana jalan lewat propelatke KJ, soalnya lokasi tempat jogging yang ada di belakang KJ.
Dan menuju tempat ice cream yogurt.
Tadinya mau nyobain sama si Wisnu waktu perpulangan kemaren-kemaren tapi ga jadi.
Memilih ice cream dengan taburan stroberi beserta toppingnya.
Ternyata itu yogurt yang dijadiin ice, ana kira yogurt + ice.
Dan Ice creamnya jadi asem kaya yogurt, belum lagi stroberinya, tambah asem aja.
Pas lagi makan, ada seorang anak peremuan dengan kerudung Rabbani panjang *kerudung kesayangan anak ce em,
Terus ana manggil.
"Tsani"
dan anak itu hanya tersenyum dan dadah2.
setelah menghabiskan ice cream, ana balik pulang *jalan kaki.
Eh, tapi mampir lagi ke tempat jamur.
"mbak pesen satu ya"
Si mbakpun goreng jamurnya.
Dan ana mengkalungkan lompat tali di pundak *kaya anak ilang.
Dari kejauhan ana melihat seorang anak perempuan lagi, make kerudung plasmina.
Dan dia adalah kiki.
"kak il... ngapain disini?" Bingung ngeliat ana yang kaya anak ilang, make seragam jogging lengkap beserta lompat tali.
"abis jogging di belakang ki. hhe"
"sendiri??"
"iya, mau ngajak siapa lagi coba?"
"laper ni, mau ngemil. Mbak aku juga pesen satu ya."
Pas nunggu si jamur mateng, ana basa basi ga jelas *padahal udah tau jawabannya
"cepet banget ya liburannya."
"eh al-akh*piiip ke bandung ya"
Setelah ana dapet si jamur goreng, langsung capsus pulang...
"duluan ya ki."

melewati rute tadi, lewat jalan baja 3.
Udah jam 5 lebih. Karyawan ka es pada pulang. *Berharap bertemu bokap di jalan.
Saat melewati jalan baja 3, ana inget banget main di rumah si asa * temen pas SD, rumahnya pas tikungan baja 3. dan waktu dulu ada rumah poon nya.
Ana inget banget siapa dia? seorang anak perempuan yang mempengaruhi ana untuk membaca novel. .kreatif. imajinatif. Dulu dia suka banget sama Sandy Aulia. Rambutnya lurus mirip si Sandy. Suka banget sama film dan Mau banget jadi sutradara. inspirasinya adalah seperti film : brownies, Gie, Eifel i'm in love, dkk. Dia SMP di NF *tempatnya si Dziky, dan SMA di smansa.
Gerbang rumahnya kebuka.
Dan seorang anak muncul, membawa motor matic. *beda ama ana yang lebih milih jalan kaki daripada naik motor.
"Asa"
"Ilya ya?"
"gimana kabarnya"
"Baik.. di ce em ya sekarang?"
"iya, mau kemana?"
"ke depan RSKS."
"oo.."
"duluan ya.."
ana cuma tersenyum.
Dan melanjutkan perajalanan.
Di depan besi IV, melihat 2 anak perempuan keluar dari rumah yeye *temen ana waktu SMP.
Di dalam benak ana, jangan2 si puji.
Dan ternyata benar.
"Puji"
dia cuma dadah2 dan tersenyum. Maklum waktu smp, beda geng. *dia geng anak OSIS
Sebelahnya kayanya si Rachel anak MY, dulu ana waktu kls 4 SD, satu kelas LIA sama dia.
Tapi ana ga nyapa, soalnya takuk tengsin, klo ternyata dia ga ngenalin ana. #wahahaha.
Apa ana jelasin* ituloh si Ilya, yang waktu itu nangis. gara2 ga bisa nunjuk negara CHINa. #cacat
Dan sampai di rumah.
Ana seneng melihat temen-temen ana. Gak kerasa, waktu cepet banget ya....

Minggu, 19 Juni 2011

Serenada Terakhir

"Sebuah puisi karya Restu Gusti Uji Panuntun, untuk farewell 2011, Karena paksaan? hhe, Rani Legiviani dan Ilya Rosdiana, sebagai sie.acara"

me gusto..

Gusti Uji Panuntun, dalam karyanya..

Serenada Terakhir

Nun,

Demi kalam, dan apa yang tlah mereka tulis

Demi pena yang menorehkan tinta..

Dan demi satu warkat yang terbuka..

Demi petang yang hilang tenggelam

Dan

Demi Yang Maha Memanggil, dan Mengembalikan

….

Selepas hujan,

Aku..

Aku adalah perempuan jalan di pematang..

Ketika jatuh senjakala

Sawah muda,, angin muda..

Aku tetap melangkahkan terlampau gontainya..

Sesaat nanti harus ku injak pelataran rumahku..

Dan menunggu, dalam wajah larut yang tertunduk..

Tentu malaikat penjagaku yang akan sedia membukakan..

Disambut diriku dengan lekuk di kedua lesung pipinya

Dan dua bola mata yang berkaca binar..

Seolah malaikat itu ingin tiba merangkul tubuhku yang basah

Basah oleh korosi dingin, yang enggan pun merenggut simpatiku padanya

Oh, perempuan yang malang..

Perempuan yang datang tanpa mengetuk lalu merangkulnya

Perempuan yang jingga neraka langit mengiyakan duka

Perempuan cendana dan bunga-bunga sutra kelabu purawa..

Adapun ini hanyalah sisa jenaka malang, dan ku sebut itu luka

Aku adalah perempuan jalan di pematang..

Ketika jatuh senjakala

Aku menendang tanah jingga

Dan aku membayangkan dengan terang,,

Bagaimana ia menatapku

Sesaat,

Ketika aku terjaga,, dan terbangun setelahnya..

Aku melangkahkan kaki keluar kamarku,

setibanya aku di ujung daun pintu yang sedikit terbuka..

Terdengar suara perempuan paruh yang tersedu sedan,,

Terdengar pilu ketika itu mulai memasuki liang pikirku..

Dan sembilu ketika itu teracap di lidahku,

Tlah berkali aku dengar nama ku terselip dalam baris doa dan asmaNya..

Kiranya aku acuh oleh tiap baris sajak doa nya

Aku buta oleh kabut dalam kehidupan tak suci

Oh, Aku melihat..

Dan yang aku lihat hanya kehampaan, dan fana belaka

Oh, Aku tetap menjadi dingin..

Dan telah putih tangan –tangan jiwaku berdebu..

Hai, malaikat penjagaku..

Sebut namamu.. siapakah dirimu,,

Aku tak mungkin mengenalmu ,

sedang kau pun selalu bersembunyi di balik sajadah mu,,

dan menangis seolah kau bercengkrama dengan seorang yang tiada..

dan demi kau yang bersujud,

Ada yang kau renungi..

Sepanjang malam

Tentang coba yang masih melintang

Tentang anugerah yang tertunda

Oh, malaikat penjagaku..

Aku tahu kau..

Tak lebih dari sepertiga bentang danau yang dalam usai kau seberangi, tuk menjagaku

Serintang panjang padang ombak kau telah lalui, tuk menjagaku

Juga setebing karang curam,

Jatuh kau lewati, tuk menjagaku

Dalam malam yang sama,

Yang kau lakukan hanyalah diam termangu dan menunggu,

Sesaat hari yang tlah berganti,

Aku tiba di pelataran yang sama..

Dan

Tak ku temukan malaikat yang sama di daun pintu rumahku

Dimana kah malaikat penjagaku ?

Dimana ?

Dimana ?

Malaikat penjaga ……

Malaikat penjaga……

(suara malaikat penjaga)

Engkau bulan lelap tidur dihatiku

Oleh sepi diriku yang terampas waktu

Semua didindingi kelam dan kedinginan

Maut atau ribaku menunggu di ujung jalan itu..

Engkau angin dingin dan tak berbadan

Gersik rumpun pimping, rumpun ilalang

Wahai, sedan yang terluput dari liang luka

Di hati arwah kecil dan putih

Malam terbungkam kabut tipis..

Senja di langit barat berkerumun sepi

Aku harus kembali,

Pada Yang Maha Memiliki..

(perempuan)

Kau berdoa di malam hujan

Dan tak seorang tahu

Dari mana datangmu

Kau berdoa di malam hujan

Entah datang dari mana datangnya

Telah lebih dulu kau tahu

Tentang kepergian dirimu

Kau..

(malaikat penjaga)

Duduk

Berdiri

Terdiam

Berbicara

Tertawa

Marah

Sedih,

Wajah itu tangan itu tubuh itu..

Telah aku pupuskan sajak di pasir itu

Dan

berdiri aku di hadapannya.. ketika,

datang,

arungi buas waktu

Berperahu pada laut yang mati..

Kau ..

Kau yang terakhir

Kau yang melukis sajak di atas kafan yang mengambang

Mengarahkan perjalanan

Dimana harus kau temukan

Pelabuhan..

(perempuan)

Selepas hujan,

Aku..

Aku adalah perempuan jalan di pematang..

Ketika jatuh senjakala

Dan ku tahu..

Dan kini aku sungguh dalam kebenaran

Mengerti…

Saat ia nyata di depan mata dan dirasa

Keberadaannya adalah wajar saja

Sungguh kenikmatan itu baru terasa

Ketika ia telah tiada

Dan aku tahu kau..

Kau adalah Bunda..

Bunda..

Kau adalah mutiara di lumpur jiwa

Di rimba akasia aku tersedan tersedu

Seiring kabut yang berlalu..

Sebening air mata bunda

Bunga diri penjelmaan hati

Kristal hati tak bertepi

Ombak bersabung di kota yang mati

Bunda…

kau adalah nama bagi malaikat penjagaku..